Rabu, 31 Oktober 2018

Bidang Pengelolaan Pasar

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA
DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM
Jalan Utama Praja Telepon (0528) 31876 – 31877  Faximile (0528) 31876 Puruk Cahu 73911

Rabu, 06 September 2017

Stop Illegal Fishing (Stop Setrum, Racun dan Bom Ikan)

Saya masih ingat, ketika masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) saya pernah ditanya sama ibu guru saya, beliau bertanya "Utama, hobby kamu apa?", spontan saya menjawab "Memancing bu".
Ya, karena memamang begitu adanya saya, saat jam istirahat saya bersama teman-teman lainnya memasang banjur ikan haruan di kali belakang sekolah, saat pulang kami angkat dan bawa ikan pulang ke rumah, lumayan bisa untuk makan siang, ini hanya sepenggal kecil cerita saya tentang yang namanya memancing.



Kini saya sudah berumur 24 tahun, bekerja merantau ke Murung Raya, meski saya lahir dan besar di Muara Teweh tapi ibu saya adalah orang Murung Raya tepatnya dari Desa Tumbang/Olung Ulu.
Saat akhir pekan ketika belum gajian saya pergi memancing sering juga memasang jaring sendiri atau bersama teman saya, saya ambil untuk sekali atau duakali makan kan bisa makan ikan.
Kalo kita menjaga sungai maka sungai juga akan menyediakan kebutuhan kita, kalo kita mengambil untuk keperluan maka sungai masih bisa menolong kita memenuhinya.




Kita patut bersyukur bahwasanya Murung Raya banyak dialiri sungai yang tersebar dimana-mana.
Saya juga salut sama suatu kampung suku Bakumpai yang dengan kearifannya bersahabat dengan sungai, mereka menjaga sungainya tetap alami, ketika berladang mereka merobohkan kayunya ke sungai untuk wadah ikan bersarang dan bertelur, ini sangat bagus sehingga kalo mereka perlu ikan mereka bisa memancing atau menjaring seperlunya karena ikannya melimpah.




Tapi saya juga geli sama suatu suku bagian atas daerah pegunungan dulu cerita ibu saya sungai-sungainya penuh ikan dan kalo perlu hanya menangkap dengan tangan (saking sehat sungainnya) tapi kini mereka bingung kemana lagi harus mencari ikan, mereka marah sungainnya tak punya ikan akhirnya mereka jarang makan ikan.
Sebenarnya yang membuat saya geli adalah keserakahan mereka, mereka menangkap ikan dengan cara illegal fishing, orang tua mereka secara tidak langsung memberi contoh buruk bagi anak-anaknya dengan meyetrum sungai, meracuni sungai dengan potas atau racun lainnya, bahkan menangkap dengan peledak.




Memang hasilnya banyak dan menurut saya mereka semakin terlihat bodoh dengan kalo bahasa banjarnya "ucukan" bangga dengan kegiatan mereka itu.
Hingga kini mereka, anak dan cucunya bahkan seluruh warga merasakan efek domino dari illegal fishing tersebut.
Gilanya lagi kini setelah ekosistem sungai mereka rusak mereka mulai merambahi sungai-sungai yang di jaga oleh suka yang arif tadi, secara diam-diam secara curi-curian.
Mereka tidak mau disalahkan atas kerusakan ekosistem sungai ini sebagian mengelak dan menyalahkan yang lain.
Kata yang tukang setrum "sebenarnya setrum ikan itu tidak bahaya bagi sungai karena ikannya masih bisa hidup yang merusak itu mereka yang meracun.




Mendengar ucapan seperti itu mirisnya luar biasa, mungkin saya dan segelintir orang di sini mencoba melawan arus mengkampanyekan stop illegal fishing.
Stop menangkap ikan dengan setrum, racun dan bom.
Semoga meski dengan hanya menulis ada mata da hati yang terbuka untuk menjaga kelestarian sungai kita, katena kalau bukan kita ya siapa lagi.



Selasa, 05 September 2017

Puisi_"Jejak langkah"

Kemaren aku ada di harimu
Aku membantumu maju 
Kemana yang mau kau tuju 
Kemana hatimu suka



Di jalan yang mendaki aku ada 
Diantara duri tajam aku bersamamu
Dibawah terik mentari juga
Hingga saatnya kau raih semua

Ketika hari mulai gelap
Engkau lelah dengan semua
Engkau terbuai mimpi indah 
Ya, mimpi yang tak nyata ada untukmu



Pagi ini engkau terbangun
Hujan jatuh menghapus aku
Aku tak kau lihat lagi
Kau pun lupa jejak langkahmu

Puruk Cahu, 05 Agustus 2017
Utama Mandala Putra


Senin, 04 September 2017

Puisi_"Daun Yang Jatuh"

Selama ini ku ikuti semua jalan yang ada
Kadang lurus saja
Kadang juga berkelok, bahkan jatuh dari ketinggian
Aku ini air, ya aku air



Kadang aku baik-baik saja
Kadang juga aku terhempas kebawah
Sebenarnya aku memperhatikanmu
Iya kamu, kamu adalah daun di atasku

Dulu saat engkau hijau dan muda
Saat engkau indah-indahnya
Aku hanya bisa menyaksikanmu
Engkau masih bersama pohon itu

Sedikitpun engkau enggan melihatkan
Aku tahu aku dibawah dan rendah
Meski angin menerpamu engkau masih bersama pohon itu
Itu kerena engkau masih berguna baginya

Tapi ketika musim berganti
Panas kemarau melanda, engkau menguning
Pohon itu tak lagi butuh daun yang banyak
Iya melepas engkau



Engkau terjatuh
Ya, tertiup angkin 
Terombang ambing entahlah
Kau mungkin kecewa pada pohon itu 

Tapi aku, aku masih disini
Aku air, yang dulu tak kau perhatikan
Yang akan menyambutmu dengan lembut
Agar kau tau betapa sejuknya aku




Puruk Cahu, 04 September 2017
Utama Mandala Putra

Selasa, 29 Agustus 2017

Hobby Memancing Murung Raya

Intro : 
Hallo guys, memancing?
Apa sih memancing itu?
Hari gini 2017 mungkin anak 90an sudah asing ya sama hobby yang akrab dengan alam ini.
Memancing itu adalah hobby yang dapat melatih kesabaran guys, jadi cewe-cewe yang jomblo bisa cari cowo yang punya hobby memancing, heee heee promosi nih.

Gambar : Cepy yanwar salah satu host kondang mancing mania, idola saya guys heee heee

Oh ya udah tau kan Murung Raya adalah salah satu Kabupaten di Kalimantan Tengah, letaknya paling hulu dan paling utara kalo kalian search di maps ya, ibukotanya Puruk Cahu. 
Kabupaten ini juga pemekaran dari Kabupaten Barito Utara pada 01 Agustus 2002 guys.

Gambar : Jembatan Merdeka Murung Raya 

Bridge :
Tanpa maksud menanaktirikan sportfishing yang lainnya.
Kali ini saya berbagi info untuk wildfishing, itu guys memancing yang memakan waktu banget ke dalam hutan rimba.

Bisa casting, bisa bottom fishing atau riwis(memancing ibu-ibu yang pakai joran dan pelampung dikasih pemberat).

Gambar : Sebagai peraga gambar saya ambil dari google ya, salah satu pancingan riwis (bahasa Dayak)

Langsung saja saya akan bahas :
Riwis : 
Memang tekhnik memancing yang satu ini sederhana dan identik dengan ibu-ibu ya 😢😢😢. 
Tapi jangan salah banyak juga penggemarnya guys salah satunya saya sendiri heee heee 😀😀😀. Untuk tekhnik riwis kita perlu joran yang berlipat biar simple bisa dibeli di toko pancing terdekat salah satunya pak H. Irum di Jl. Dirung Bajo, Puruk Cahu harga jualnya tergantung ada yang mulai dari Rp. 35.000,- kalo gk salah soalnya saya sudah lama gk beli karena bisa juga menggunakan yang tradisional lho dari tulang pelepah daun salak, sawit, dll asal jangan pelepah pisang ya guys heee heee 😛😛😛. 
Untuk yang dari pelepah daun salak, kita pilih yang sudah agak tua karena setelah dipotong dan dibersihkan dari daun serta durinya joran mesti dijemur hingga kering, kalo tidak cukup tua joran akan mengempis hingga mudah patah saat digunakan nantinya.

Gambar : Sebagai peraga saya ambil dari google joran pelepah daun salaknya

Selanjutntya sediakan nylon kecil bisa bening bisa juga berwarna apa saja tidak masalah sesuai warna air kala kita memancing riwis.
Potong nylon hampir sepanjang joran kemudian ikat di ujung atas dari joran kita, kemudian pasangkan pelampung, untuk pelampung bisa di dapatkan ditoko pancing terdekat harga jualnya mulai dari Rp. 2.000,- untuk daerah Puruk Cahu, atau bisa juga menggunakan yang tradisional dari sandal jepit bekas di potong berbentuk berlian dibuat lubang menggunakan jarum dari ujung atas sampai bawahnya untuk jalur nylon.

Gambar : Sebagai peraga saya ambil dari Google sendal jepit bekas yang bisa digunakan sebagai bahan pelapung asal jangan sepatu kaca cinderella yah heee heee 😂😂😂
Setelah urusan pelampung kasih pemberat sekitar sejengkal dari ujung benang paling bawah guys, pemberat diusahakan yang besarannya mendekati biji jagung saja supaya nanti ketika masuk air pelampung masih bisa terlihat dipermukaan, pemberat bisa berupa timah jadi khusus yang dijual di toko pancing terdekat harga jualnya mulai dari Rp. 500,- per butir, atau bisa juga menggunakan peluru timah dari senapang angin guys tinggal dibolongin pakai jarum ya hee hee 😀😀😀.

Nah untuk yang terakhir ikatkan hook/mata kail ya guys, mata kail untuk memancing riwis paling tepat untuk daerah Murung Raya adalah nomor 5, bisa merk magic carbon, kaizen, samurai, dll.
Alasannya mata kail nomor lima antisipasi untuk ikan seperti Gabus, Kihung, Baung, Snggiringan, Telan, Dungan, Salap, Kepiting dll, yang mana ukurannya bisa cukup besar hingga tidak mochel saat kita hook up nantinya, tentunya ikan kecil seperti saluang, baan dan patung yang menjadi target utama riwis juga landed nantinya guys 😍😍😍.


Gambar : saya dapat ikan kihung saat meriwis di salah satu spot dengan hook nomor 5.

Tapi yang paling murah untuk sekedar riwis adalah magic carbon bisa di dapatkan di toko pancing terdekat harga jualnya mulai dari Rp. 5.000,- per pack.

Gambar : Hook magic carbon nomor 5 yang paling tepat buat teknik riwis

Yang terakhir adalah bait/umpan riwis, tekhnik riwis biasanya diaplikasikan pada spot kali, long, atau anak sungai guys karena memngingat kondisi air di spot-spot ini agak tenang dengan populasi ikan target yaitu saluang, baan dan patung dan yang terpenting adalah ekosistemnya sehat masih belum di rusak oleh ilegal fishing (jangan sekali-kali mencoba guys 😠😠😠).
Maka umpan yang dapat digunakan antara lain cacing, jangkrik, belalang, ulat bumbung, ulat pisang, kroto, dll.
Semua umpan diatas memiliki keunggulan guys sesuai ikan target kita, kalo untuk saluang dan baan cukup cacing kerana ikan jenis ini sangat rakus dan boros umpan, untuk gabus, kihung dan patung bisa mengeluarkan uang lebih membeli ulat bumbung dijual di toko pancing terdekat harga jualnya mulai dari Rp. 15.000,- per wadah (isi mulai dari 15 ekor ulat).

Gambar : Sebagai peraga saya ambil dari google ulat bumbung/ulat bambu, umpat mujarab untuk gabus, kihung dan patung 

Point :
Pancing beres umpan siap saatnya pergi meriwis, heee tapi kalo belum tau spot nya tenang saya akan bagi bagi sedikit, untuk spot riwis ada anak sungai bunuh di jalan arah Muara Laung, long bekas tambang emas di desa Dirung Bakung (blok di kanan sebelum sampai), dll bisa di coba tapi untuk kenyamanan berangkatlah pada hari libur dan saat pagi atau sore hari saat jam ikan mencari makan, tentunya cuaca mendukung tidak mau hujan guys heee heee 😀😀😀.

Gambar : Sebagai peraga saya ambil dari goole rangkaian pancing riwis, jadi kurang/lebih begini guys

Oh iya satu lagi periksa kondidi motor anda dan jangan lupa isi bensin karena jarak tempuh ke lokasi lumayan memekan waktu kurang/lebih 20 menit dari kota Puruk Cahu, selamat memancing guys happy weekend yaw 😎😎😎.
Sedikit tips untuk teknik riwis ketika ikan menarik umpan ditandai dengan pelampung yang bergerak, maka ulurkan sedikit lalu hook up agar mata kail tersangkut sempurna di mulut ikan, kalo kepercayaan orang kita kalo dapat ikan jangan ditegur guys (dirteriakin karena saking gembiranya) katanya ikan yang akan kita peroleh akan sedikit (terserah percaya atau tidak ya guys) 😌😌😌.

Gambar : Saya di spot meriwis anak sungai bunuh jalan Muara Laung (Kiri)

Dan :

Gambar : Saya dapat ikan gabus spot yang sama guys.

Bagi kalian yang pengen liat hasil dari memancing riwis selama 4 jam di spot ini silahkan download gambarnya di bawah ini guys 😀😀😀:

Click : Download

Nah untuk yang selanjutnya saya akan bahas :
Casting :
Kalo untuk tekhnik memancing yang satu ini saya juga masih awam (maklum tackle termasuk mahal untuk kantong saya), tapi saya akan ulas sedikit mengenai casting 😢😢😢.
Sebagai pengantar menurut yang saya baca di artikel sahabat blogger yang sudah ada terdapat perbedaan mendasar antara istilah fisherman dan angler, yaitu terletak pada peralatan yang digunakan dan juga tekhnik yang digunakan saat berburu ikan. Fisherman (kalo tidak salah bahasa Indonesia artinya nelayan ya guys) peralatan yang digunakan cukup sederhana, joran yang diikat senar/nylon sedikit pemberat dan dipasangi kail sesuai size yang diinginkan, maka tekhnik riwis diatas termasuk kedalam yang digunakan oleh fisherman/nelayan. Sedangkan angler, tekhniknya lebih modern peralatan yang dibutuhkan pemancingnya menggunakan rod/joran, senar, reel dan lure yang kemudian termasuk tekhnik casting di dalamnya.

Gambar : Sebagai peraga saya ambil dari google tekhnik casting yang sedang dilakukan idola saya 

Casting adalah tekhnik memancing dengan cara melempar ke spot yang diinginkan, menarik sembari memainkan lure sampai berhasil disambar oleh predator air yang menjadi target. Berbeda ikan predator target maka berbeda juga spot dan lure yang digunakan.
Untuk lokasi long, dan sungai di Murung Raya biasanya dihuni oleh predator seperti tahuman/toman, haruan/gabus, kihung, kuhing, sapan/mahseer, lomi, dungan/hampala, lais tebiring, tapah/wallago (saya juga belum pernah dapat beberapa dari ikan diatas dengan casting 😄😄😄).
Untuk tekhnik casting kita memerlukan tackle yaitu rod, reel baitcasting, senar/kenur, lure bahkan bagi yang berkemampuan lebih bisa dilengkapi dengan lip grip.
Untuk rod dan reel baitcasting beli saja sesuai kemampuan ya guys yang penting dirawat dan hati hati dalam menggunakannya 😀😀😀.


Gambar : Sebagai peraga saya ambil dari google rod dan reel baitcasting

Ada berbagai brand rod dan reel baitcasting yang digandrungi para angler seperti abu garcia, penn, shimano, daiwa, dll tapi kembali lagi tergantung pada kemampuan kita 😢😢😢.
Berikutnya senar/kenur yang sedang saja seperti PE 2 karena cocok untuk semua jenis lure dengan kelebihan dapat melempar dengan range yang lumayan jauh.

Gambar : Sebagai peraga saya ambil dari google senar pe 2

Dan yang paling penting adalah lure, pemilihan lure sangat fatal dalam tekhnik casting sesuai predator target yang diincar dan juga kondisi spot yang ada. Untuk tahuman/toman kata senior-senior saya lebih baik menggunakan frog dengan spinner blade yang berwarna terang dikarenakan efektif mengusik sang predator yang menghuni teritorialnya 😏😏😏.

Gambar : Sebagai peraga saya ambil dari google soft frog dengan spinner blade

Masih belum kelar istirahat dulu ya 😀😀😀.........................................................................................

Sekian dulu blognya mohon maaf apabila penuh kekurangan maklum saya juga masih belajar memancing spot saya cuma masih area kota Puruk Cahu dan sekitanya, mungkin senior-senior saya sudah sampai daerah terhulu di Kecamatan Seribu Riam.
Mohon sarannya buat yang senior biar kita bisa sharing bersama, nanti lanjut bahasan bottom dan casting guys.

Ingat "STOP ILEGAL FISHING/STOP RACUN, SENTRUM DAN BOM IKAN".




Bidang Pengelolaan Pasar

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM J a l a n Utama Praja Tel epon (0528) 31876 – 31...